Lowongan Kerja Asli vs Lowongan Kerja Palsu, Awas Penipuan!

Lowongan kerja (loker) asli dan palsu sangat penting untuk diketahui khususnya bagi para pencari kerja, karena belakangan ini banyak penipuan berkedok loker.

Seiring dengan berjalannya zaman, pencari kerja kini bisa dengan mudah menemukan lowongan pekerjaan di website perusahaan atau bahkan media sosial (seperti Linkedin, Facebook, Twitter, atau Instagram).

Namun, sayangnya hal ini kadang dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang hanya ingin mengambil keuntungan dari para pencari kerja.

Pelaku penipuan juga akan menyebarkan informasi lowongan pekerjaan namun meminta korbannya untuk mentransfer sejumlah uang agar mereka diterima bekerja.

Daftar Isi

Penipuan Lowongan Kerja

Penipuan dengan modus lowongan kerja sudah banyak beredar. Biasanya, pelaku penipuan akan meminta berbagai data diri dan menyalahgunakan data tersebut.

Saat ini, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi juga kini telah masuk ke dalam prolegnas prioritas.

Namun, sebelum UU PDP disahkan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), di mana Pasal 1 Ayat 1-nya berbunyi:

“Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya”.

Hal ini menunjukkan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dilindungi secara hukum dan tidak seharusnya disebarluaskan oleh pihak lain di luar persetujuan yang bersangkutan, serta terdapat hukuman yang akan menindak penyalahgunaan data.

Penyalahgunaan data dapat digunakan sebagai alat jual beli dan penipuan, bahkan bahan untuk mengajukan pinjaman online.

Penipuan berkedok lowongan kerja juga banyak terjadi, kejadian yang paling marak adalah penipuan berkedok wawancara.

Anda akan dihubungi oleh “perekrut” melalui e-mail, telepon, atau pesan singkat dan diminta untuk mengikuti proses wawancara.

Biasanya, wawancara tersebut akan dilaksanakan di luar kota dan Anda kemudian akan diminta untuk mengirim sejumlah uang sebagai biaya akomodasi di kota tersebut.

Para penipu biasanya mengetahui nomor teleponmu dari internet, dan kemungkinan mengetahui posisi kamu yang sedang mencari pekerjaan dengan mengatasnamakan perusahaan besar.

Modus lainnya adalah penipu menyebarkan lowongan kerja palsu dari perusahaan fiktif agar kandidat mendaftar dan menyerahkan informasi pribadi seperti nomor telepon, e-mail, hingga alamat rumah.

Secara hukum, pada kasus pertama, data pribadimu dapat dilindungi berdasarkan Permenkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang PDP.

Untuk kasus kedua, kamu berhak mendapat pembelaan dengan Pasal 378 KUHP dengan hukuman pidana penjara maksimal 4 tahun untuk pelaku penipuannya.

Ciri-ciri Lowongan Kerja Asli

Semakin banyaknya penipuan lowongan kerja, ada baiknya sebagai pencari kerja Anda harus mengetahui ciri-ciri lowongan kerja asli.

Berikut ini beberapa ciri-ciri lowongan kerja asli seperti kami kutip dari Dealls, diharapkan dengan mengetahui hal ini Anda tidak akan tertipu.

1. Informasi Perusahaan Jelas dan Terperinci

Lowongan kerja yang asli akan memberikan informasi lengkap tentang perusahaan yang membuka posisi tersebut. Ini termasuk nama perusahaan, alamat kantor, profil perusahaan, dan situs web resmi.

Perusahaan yang sah akan memastikan bahwa informasi yang mereka berikan adalah akurat dan dapat diverifikasi. Untuk memeriksa keaslian perusahaan, kamu dapat mengunjungi situs web mereka dan melihat apakah ada informasi yang konsisten dengan lowongan kerja yang terdaftar.

Situs web perusahaan biasanya akan memiliki halaman tentang kami yang memberikan gambaran lengkap tentang sejarah perusahaan, visi, misi, dan layanan atau produk yang mereka tawarkan. Periksa juga media sosial perusahaan untuk memastikan bahwa mereka aktif dan memiliki keterlibatan yang baik dengan audiens mereka.

2. Kualifikasi dan Persyaratan yang Spesifik

Lowongan kerja asli akan mencantumkan kualifikasi dan persyaratan yang spesifik sesuai dengan posisi yang ditawarkan.

Ini termasuk syarat pendidikan minimal, pengalaman kerja yang dibutuhkan, serta keterampilan atau keahlian khusus. Persyaratan ini membantu perusahaan untuk menyaring kandidat yang benar-benar memenuhi kriteria mereka.

Sebagai contoh, lowongan kerja untuk posisi sebagai analis data mungkin akan mencantumkan persyaratan, seperti pengalaman dengan software analisis data, keterampilan statistik, dan pendidikan di bidang terkait.

Baca juga  30 Pertanyaan Interview dan Tips Menjawabnya (Indonesia & Inggris)

Jika persyaratan terlalu umum, seperti “semua jenjang pendidikan diterima” atau “pengalaman kerja tidak diperlukan,” ini bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut perlu diwaspadai.

3. Deskripsi Pekerjaan yang Jelas

Deskripsi pekerjaan dalam lowongan kerja asli akan menjelaskan tanggung jawab dan tugas secara rinci. Hal ini membantu kandidat memahami apa yang diharapkan dari posisi tersebut dan memastikan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

Misalnya, deskripsi pekerjaan untuk posisi project manager akan mencakup tanggung jawab seperti merencanakan dan mengelola proyek, berkoordinasi dengan tim, dan melaporkan kemajuan kepada manajemen.

Deskripsi yang jelas dan terperinci memungkinkan kandidat untuk mengevaluasi apakah mereka cocok untuk posisi tersebut.

4. Gaji dan Tunjangan yang Realistis

Lowongan kerja yang sah akan mencantumkan gaji yang wajar dan sesuai dengan standar industri. Tunjangan dan bonus juga akan disertakan jika relevan.

Hindari tawaran yang mencantumkan gaji yang jauh di atas rata-rata tanpa penjelasan yang jelas, karena ini bisa menjadi taktik penipuan untuk menarik perhatian kamu.

Perusahaan besar biasanya tidak mencantumkan gaji secara spesifik dalam iklan lowongan kerja mereka, melainkan mendiskusikannya selama proses wawancara.

Namun, jika gaji yang ditawarkan tampak sangat tinggi dibandingkan dengan standar industri atau posisi yang diiklankan, ini bisa menjadi sinyal bahwa sesuatu tidak beres.

5. Proses Seleksi yang Terstruktur

Perusahaan yang profesional memiliki proses seleksi rekrutmen yang terstruktur, termasuk tes keterampilan, wawancara, dan pemeriksaan background.

Proses ini membantu memastikan bahwa kandidat memenuhi kualifikasi yang diperlukan untuk posisi tersebut. Jika kamu langsung diterima tanpa proses seleksi, ini bisa menjadi tanda penipuan.

Proses rekrutmen yang sah biasanya melibatkan beberapa tahapan, seperti wawancara HRD, wawancara user, dan mungkin tes keterampilan atau psikometri.

Jika lowongan kerja meminta pembayaran untuk melanjutkan proses, ini adalah indikasi kuat adanya penipuan.

6. Alamat Kantor yang Valid

Pastikan alamat kantor yang tercantum dalam lowongan kerja dapat diverifikasi dan sesuai dengan lokasi yang sebenarnya. Gunakan Google Maps untuk memeriksa lokasi kantor dan pastikan alamat tersebut valid.

Jika alamat kantor dan alamat wawancara berbeda atau lokasi kerja berada di dalam ruko, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Beberapa penipu mungkin menggunakan alamat kantor perusahaan lain atau alamat fiktif untuk menipu kandidat. Sebaiknya, verifikasi alamat kantor dengan menghubungi perusahaan langsung atau melalui sumber informasi yang terpercaya.

7. Penggunaan Email Resmi

Periksa alamat email pengirim untuk memastikan bahwa email tersebut menggunakan domain resmi perusahaan, seperti namapenerima@namaperusahaan.com.

Hindari email dari domain gratis seperti @gmail atau @yahoo, karena ini bisa menjadi tanda penipuan. Situs web perusahaan yang sah juga harus menggunakan domain resmi dan memiliki tampilan yang profesional.

Email yang sah akan memiliki domain yang sama dengan situs web perusahaan, seperti @perusahaan.com atau @perusahaan.co.id. Jika kamu menerima email dengan domain gratis, sebaiknya waspada dan lakukan verifikasi tambahan.

8. Situs Web Perusahaan Profesional

Situs web perusahaan yang asli akan memiliki domain resmi (.com, .co.id) dan tampilan yang profesional, yang web palsu sering menggunakan domain gratis dan memiliki desain yang kurang rapi.

Periksa struktur dan konten situs web untuk memastikan bahwa itu konsisten dengan apa yang diharapkan dari perusahaan yang sah.

Situs web yang sah biasanya memiliki fitur seperti halaman karier, informasi kontak, dan berita terbaru tentang perusahaan. Periksa apakah situs web memiliki sertifikat keamanan (SSL) dan apakah tampilan serta navigasinya profesional.

9. Penawaran Kerja Tidak Mendadak

Jika kamu langsung diterima kerja tanpa melalui tahapan seleksi yang memadai, seperti tes atau wawancara, ini adalah indikasi kuat adanya penipuan.

Proses rekrutmen yang sah biasanya melibatkan beberapa tahapan untuk memastikan kandidat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

Perusahaan yang sah akan melalui beberapa langkah untuk memastikan bahwa kandidat memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai.

Jika kamu tidak diminta untuk mengikuti proses seleksi yang biasa, seperti wawancara atau tes, ini bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak valid.

10. Tidak Mencantumkan Keseluruhan Nama Kandidat

Lowongan kerja asli biasanya bersifat personal dan tertutup. Hindari lowongan yang mencantumkan nama lengkap dan informasi pribadi kandidat secara terbuka.

Ini bisa menjadi tanda bahwa informasi tersebut digunakan untuk tujuan penipuan.

Lowongan kerja yang sah akan menjaga kerahasiaan informasi pribadi kandidat dan tidak akan membagikan data tersebut kepada pihak ketiga tanpa izin.

Jika kamu melihat nama kandidat lain atau data pribadi yang tidak relevan, ini bisa menjadi indikasi adanya penipuan.

11. Tidak Ada Pungutan Pembayaran untuk Proses Rekrutmen

Lowongan kerja yang sah tidak akan meminta pembayaran dari kandidat untuk proses rekrutmen, seperti biaya administrasi, pelatihan, atau materi ujian.

Jika kamu diminta untuk membayar uang untuk melanjutkan proses, ini adalah tanda penipuan.

Perusahaan yang sah akan menanggung biaya rekrutmen mereka sendiri dan tidak akan meminta kandidat untuk membayar apapun.

Hati-hati dengan lowongan yang meminta biaya pendaftaran atau pembayaran untuk bahan pelatihan.

12. Memiliki Klaim dan Janji yang Realistis

Waspadai lowongan yang menawarkan iming-iming gaji atau keuntungan yang sangat tinggi tanpa alasan yang jelas. Jika tawaran terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Baca juga  Rekrutmen: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Prosesnya

Perusahaan yang sah biasanya menawarkan gaji dan tunjangan yang sesuai dengan standar industri dan kualifikasi posisi.

Jika kamu menemukan tawaran dengan keuntungan yang sangat tinggi tanpa penjelasan yang rasional, ini bisa menjadi sinyal bahwa lowongan tersebut tidak beres.

13. Proses Wawancara yang Jelas dan Profesional

Proses wawancara dalam lowongan kerja asli biasanya melibatkan pertemuan tatap muka atau virtual dengan HR atau manajer.

Hindari wawancara yang dilakukan melalui media sosial atau aplikasi chat tanpa video, karena ini bisa menjadi indikasi penipuan.

Wawancara yang sah biasanya dilakukan melalui platform yang aman dan profesional, seperti Zoom atau Microsoft Teams, dengan wawancara langsung atau tatap muka. Jika wawancara dilakukan melalui chat atau media sosial, sebaiknya kamu berhati-hati.

14. Lowongan Kerja Berada di Platform Lowongan Kerja Terpercaya

Lowongan kerja asli biasanya dipublikasikan di platform lowongan kerja yang terpercaya atau situs web perusahaan resmi.

Hindari lowongan yang hanya muncul di situs atau aplikasi yang kurang dikenal, karena ini bisa menjadi tanda penipuan.

Platform lowongan kerja terpercaya seperti LinkedIn atau situs web perusahaan resmi biasanya memiliki sistem verifikasi dan reputasi yang baik.

Jika lowongan hanya muncul di situs yang tidak dikenal atau tidak ada informasi kontak yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut palsu.

15. Memiliki Kualitas dan Format Iklan yang Baik

Iklan lowongan kerja yang sah akan memiliki format dan bahasa yang profesional. Perhatikan jika ada kesalahan penulisan, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau ejaan yang tidak sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).

Kesalahan semacam ini bisa menunjukkan bahwa iklan tersebut tidak dibuat oleh pihak yang profesional. Iklan lowongan kerja yang sah akan memperhatikan detail-detail kecil, termasuk tata bahasa, ejaan, dan format.

Iklan yang penuh dengan kesalahan penulisan atau terlihat tidak profesional bisa menjadi indikasi bahwa lowongan tersebut palsu.

Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu

Setelah mengetahui ciri-ciri lowongan kerja asli, diharapkan Anda bisa mengirimkan lamaran kerja ke perusahaan yang memang sedang membuka lowongan kerja.

Supaya terhindar dari penipuan, berikut ini beberapa ciri-ciri lowongan kerja palsu seperti kami kutip dari PijarMahir:

1. Perusahaan Meminta Calon Karyawan Melakukan Pembayaran

Salah satu ciri lowongan kerja palsu yang sangat umum terjadi adalah HRD meminta calon karyawan melakukan pembayaran, bahkan ketika calon karyawan belum melakukan proses rekrutmen. Padahal faktanya calon karyawan tidak perlu membayarkan uang sama sekali ke perusahaan.

Oleh karena itu, jika kamu menemukan lowongan pekerjaan yang mengharuskan calon karyawan untuk melakukan pembayaran bahkan ketika proses rekrutmen belum dimulai, hampir bisa dipastikan bahwa lowongan pekerjaan ini adalah palsu.

2. Perusahaan Meminta Informasi Pribadi

HRD biasanya baru meminta informasi pribadi (seperti KTP, NPWP, nomor BPJS ketenagakerjaan, dan nomor rekening) ketika kandidat sudah diterima bekerja. Jika di awal proses rekrutmen, HRD sudah meminta informasi pribadi, bisa dipastikan bahwa lowongan pekerjaan ini adalah palsu.

Oleh karena itu, jika ada HRD yang meminta informasi pribadi kamu saat proses rekrutmen, ada baiknya kamu langsung berhenti mengikuti proses ini.

3. Informasi Kontak Perusahaan Tidak Jelas

Perusahaan yang profesional dan jelas keberadaannya, biasanya memiliki alamat kantor yang bisa dengan mudah ditemukan melalui mesin pencari seperti Google dan nomor telepon kantor yang jelas.

Jika ada perusahaan yang tidak memiliki lokasi kantor dan nomor telepon yang jelas, maka bisa dipastikan bahwa lowongan kerja tersebut adalah palsu.

Selain itu, ciri lowongan kerja palsu lain yang sangat mudah dikenali adalah perusahaan tidak memiliki logo perusahaan atau logo perusahaan terlihat seperti di edit.

4. Alamat Website Perusahaan Tampak Mencurigakan

Alamat  website perusahaan yang mencurigakan merupakan salah satu ciri lowongan pekerjaan yang mudah dikenali. Beberapa ciri-ciri alamat website perusahaan yang terpercaya, yaitu alamat website pendek dan bukan berasal dari blog (misalnya wordpress, blogspot, atau medium).

Jika kamu menemukan alamat website yang terlalu panjang dan menggunakan blog, jangan langsung mengklik link tersebut.

Karena jika di klik, tidak menutup kemungkinan data-data kamu yang ada di handphone atau laptop langsung diambil. Sebaliknya, ada baiknya kamu mencari tahu perusahaan tersebut di Google terlebih dahulu.

5. Komunikasi yang Tampak Tidak Profesional

Ciri lowongan kerja palsu lainnya yang mungkin sering kamu temukan adalah komunikasi yang tidak profesional.

Misalnya, tata bahasa yang digunakan oleh HRD kurang baik dan HRD hanya menghubungimu melalui media sosial tanpa menghubungimu melalui email atau WhatsApp.

Jika kamu mendapatkan tawaran pekerjaan seperti ini, ada baiknya kamu berhati-hati atau malah menghentikan proses rekrutmen.

6. Persyaratan Kerja Tidak Jelas

Setiap perusahaan pasti memiliki persyaratan kerja dan kriteria calon karyawan yang berbeda-beda. Persyaratan ini biasanya akan ditulis dengan selengkap dan sejelas mungkin. Misalnya, batas maksimal usia, tingkat minimal pendidikan, dan pengalaman kerja.

Namun jika kamu menemukan lowongan pekerjaan dengan persyaratan yang kurang jelas dan tampak mencurigakan, ada baiknya kamu tetap berhati-hati dan mencari informasi tentang perusahaan lebih lanjut.

Baca juga  10 Hal yang Harus Dihindari Saat Mencari Kerja

7. Deskripsi Pekerjaan yang Tidak Jelas

Deskripsi pekerjaan seharusnya tidak sulit untuk dipahami. Oleh karena itu, jika kamu menemukan iklan lowongan pekerjaan dengan definisi pekerjaan yang tampak terlalu panjang dan tidak jelas, ada baiknya kamu mencari informasi tentang perusahaan di Google terlebih dahulu.

Jika ternyata, perusahaan tersebut tampak mencurigakan dan tidak profesional, jangan ragu untuk langsung menghentikan proses rekrutmen.

8. Kamu Langsung Diterima Bekerja Tanpa Mengikuti Proses Rekrutmen

Bisa mendapatkan bekerja secara langsung tanpa mengikuti proses rekrutmen yang panjang dan sulit memang terlihat sangat menyenangkan.

Namun, kamu harus tetap berhati-hati jika ada orang yang menghubungimu dan memberikan kabar bahwa kamu telah diterima kerja di suatu perusahaan, padahal sebelumnya kamu tidak pernah melamar ke perusahaan tersebut.

Karena hal ini bisa menunjukkan bahwa tersebut pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan palsu.

Jika kamu mendapatkan informasi bahwa kamu telah diterima bekerja, jangan memberikan data pribadi apapun dan sebaiknya langsung mencari tahu informasi tentang perusahaan tersebut.

9. Perusahaan Memberikan Gaji yang Sangat Tinggi dengan Beban Pekerjaan yang Tergolong Rendah

Gaji yang sangat tinggi mungkin terlihat sangat menggiurkan. Namun, kamu harus berhati-hati jika ternyata ada iklan lowongan pekerjaan yang menjanjikan akan memberikan gaji besar dengan beban pekerjaan yang tergolong rendah.

Karena tidak menutup kemungkinan ketika kamu melamar dan diterima bekerja, kamu malah di tipu dan harus mengeluarkan uang yang lebih besar.

10. Perusahaan Menjanjikan Bahwa Kamu Bisa Kaya dalam Waktu yang Singkat

Jika kamu melihat iklan lowongan pekerjaan yang menyatakan bahwa kamu bisa cepat kaya dalam waktu yang sangat singkat (misalnya dalam durasi satu atau dua bulan) bisa dipastikan bahwa pekerjaan tersebut palsu.

Karena sebagian besar perusahaan  yang profesional tidak menjanjikan karyawannya untuk bisa menjadi kaya dalam waktu yang singkat.

Sebaliknya perusahaan yang profesional adalah perusahaan yang akan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk bisa terus meningkatkan kemampuan dan karier.

Demikian ciri-ciri lowongan kerja asli dan palsu, mungkin masih banyak juga ciri lain yang belum kami tuliskan dalam artikel ini.

Yang pasti, jika ada lowongan kerja yang meminta uang dan menjanjikan langsung diterima, sebaiknya hati-hati kerena kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Tips dan Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu

Ciri-ciri lowongan kerja asli dan palsu sudah kita bahas sebelumnya, tentu saja penting juga untuk mengetahui cara menghindari lowongan kerja palsu.

Seperti dikutip dari Glints, berikut ini adalah beberapa tips dan cara yang bisa dilakukan untuk menghindari lowongan kerja palsu:

1. Lakukan Riset Terlebih Dahulu

Salah satu cara untuk menghindari lowongan kerja palsu adalah dengan melakukan riset pada perusahaan yang membukanya. Hal ini agar kamu yakin bahwa perusahaan yang membuka lowongan tersebut nyata dan bisa dikenali detail-detailnya.

Kamu bisa melakukan riset dengan mencari nama perusahaan di Google atau media sosial untuk memverifikasi keberadaannya. Saat melakukan riset, kamu bisa saja menemukan email resmi dari bagian HRD untuk perusahaan tersebut.

Dengan begitu, kamu bisa memastikan apakah lowongan yang dilihat palsu atau tidak dengan melihat ke mana dokumen lamaranmu dikirimkan nanti.

2. Verifikasi Lowongan di Website Resmi Pembuka Lowongan

Apabila kamu menemukan lowongan kerja, pastikan untuk turut melakukan verifikasi di website resmi perusahaan yang membukanya. Meski begitu, pastikan kamu mengecek bahwa website resmi perusahaan diawali oleh “https://” seperti yang sudah Glints sebutkan di atas.

Lalu, jika di website resmi perusahaan tidak melihat posisi seperti yang disebutkan di lowongan, ada baiknya kamu mundur dan mencari pekerjaan lain.

3. Tidak Memberi Informasi Rekening Pribadi Sebelum Dipanggil Kerja

Dari pembahasan di atas, diketahui bahwa salah satu ciri lowongan kerja palsu adalah ketika pihak “rekruter” meminta sejumlah uang darimu.

Oleh karena itu, ada baiknya kamu tidak memberi informasi seputar rekening bank pribadimu sebelum dirimu benar-benar menekan kontrak pekerjaan.

Tak hanya itu, perusahaan juga biasanya hanya meminta informasi seputar nama bank, nomor rekening, dan nama pemilik rekening yang bersangkutan untuk mengirimkan gaji nanti.

4. Tidak Memberikan Data Pribadi

Selain informasi rekening pribadi, kamu juga sebaiknya tidak memberikan data-data pribadi seperti NIK atau foto selfie dengan KTP ketika melamar pekerjaan.

Hal ini karena data tersebut bisa digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

5. Percaya Insting

Cara terakhir adalah mempercayai instingmu sendiri. Maksudnya, apabila kamu masih merasa tidak percaya setelah melakukan riset, ada baiknya dirimu mencari pekerjaan lain saja.

Meskipun kamu bisa mengonfirmasi bahwa lowongan tersebut memang benar, perasaanmu dapat jadi tanda bahwa nilai serta ketertarikanmu berbeda dengan perusahaan.

Anda harus baca juga: Panduan Mencari Kerja yang Aman, Jangan Sampai Lakukan Ini!

Demikian tips dan cara menghindari lowongan kerja palsu, semoga para pencari kerja dimudahkan dalam mencari rezeki halal dan segera mendapatkan pekerjaan nyaman dan sesuai.

Butuh Jasa Rekrutmen, Hubungi Sercin

Jika Anda membutuhkan agen perektutan, Jasa Rekrutmen, Jasa Headhunter, dan Mass Hiring yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, tidak dapat dipengaruhi (independen) serta hasilnya dapat diandalkan, silahkan hubungi Sercin: