Panduan Mencari Kerja yang Aman, Jangan Sampai Lakukan Ini!

Panduan mencari kerja yang aman sepertinya harus lebih lantang kita kampanyekan supaya tidak banyak pencari kerja justru malah menjadi korban penipuan.

Maraknya penipuan berkedok lowongan kerja belakangan ini memang sudah sepantasnya mendapat perhatian lebih, karena banyak merugikan khususnya kalangan pencari kerja.

Banyak orang, karena butuhnya akan sebuah pekerjaan langsung tergiur dengan iming-iming tawaran kerja dari oknum penipu.

Anda juga harus ekstra hati-hati apabila ada perusahaan yang meminta informasi yang tidak relevan dalam pekerjaan.

Data pribadi yang diberikan bisa saja disalahgunakan jika kamu berikan ke pihak yang tidak bertanggung jawab, bahkan untuk pinjaman online atau hal lain yang merugikan Anda.

Panduan Mencari Kerja yang Aman

Selain lebih berhati-hati jika malihat lowongan kerja, beberapa hal yang kami kutip dari JobStreet ini bisa menjadi panduan Anda untuk mencari kerja yang aman.

1. Mengetahui Data Apa yang Boleh Diberikan ke Perekrut

Untuk melindungi data pribadi, kamu harus tahu data apa saja yang bisa kamu berikan dan data yang mengharuskan kamu untuk berhati-hati saat memeberikannya.

Apa saja yang termasuk ke dalam data pribadi?

  1. Nama lengkap
  2. Nomor Identitas Kependudukan (NIK)
  3. Tempat tinggal
  4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  5. Data kesehatan
  6. Data keluarga
  7. Surat Izin Mengemudi (SIM)
Baca juga  10 Hal yang Harus Dihindari Saat Mencari Kerja

Umumnya, ketika mencari kerja kamu hanya perlu melampirkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, e-mail, nomor telepon, dan profil media sosial.

Dalam beberapa loker, khususnya di perusahaan besar, kamu bisa aja mengirimkan data pribadimu ke website e-recruitment.

Namun, pastikan bahwa alamat websitenya asli, dan perusahaan tersebut memiliki regulasi tentang pelanggaran data pada website tersebut.

Biasanya juga, perusahaan yang dapat dipercaya mengizinkan kamu untuk memperbarui data kapan saja.

2. Memastikan Identitas dari Perekrut atau Perusahaan

Ini adalah salah satu langkah utama untuk memastikan apakah loker tersebut asli atau palsu. Kamu bisa mencari perusahaan dan jejak digitalnya.

Apakah perusahaan tersebut ada? Apa servis atau produk yang ditawarkan? Apa visi dan misi perusahaan tersebut? Di industri apa perusahaan tersebut beroperasi?

Semakin banyak informasi yang bisa kamu temukan tentang perusahaan, semakin kecil kesempatanmu untuk menjadi korban penipuan.

Jika perusahaan terbukti jejak digitalnya, jangan lupa memeriksa URL website/e-mail/nomor telepon. Contohnya dalam e-mail, jika resume-mu diminta oleh perekrut bernama Budi dari GOODMILL, pastikan bahwa kamu mengirimkan resume ke budisudirman@goodmill.com, BUKAN ke budihrd@yahoo.com atau budisud.goodmill@gmail.com.

Perhatikan pula tautan website yang digunakan, apakah menggunakan domain yang pasaran dengan host blogspot atau wordpress?

Juga, apakah nomor telepon tersebut merupakan nomor kantor yang valid? Jika tidak, lowongan kerja tersebut kemungkinan besar palsu.

Namun, pada prakteknya ada juga beberapa lowongan kerja asli yang menggunakan email domain gratisan seperti Gmail atau Yahoo. Dalam hal ini, Anda harus lebih teliti memeriksa perusahaan dan identitas si perekrut.

3. Berhati-hati dalam Memposting di Media Sosial

Waspada akan data pribadi yang kamu bagikan di Instagram, LinkedIn, Twitter, dan platform lainnya. Kamu mungkin tidak dapat membatasi siapa yang melihat postinganmu secara maksimal, namun kamu bisa membatasi informasi yang bisa dibagikan.

Baca juga  Rekrutmen: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Prosesnya

Memberitahu tempat tinggal atau nomor telepon di media sosial dapat meningkatkan risiko pelanggaran data dan penipuan. Banyak orang yang bisa mengakses profil dan menyimpan data pribadimu.

Selain hal tersebut dapat merugikan kamu secara material, hal tersebut juga berbahaya untuk keselamatan jiwa.

Mencari Kerja Aman, Jangan Lakukan Ini!

Kebanyakan dari kita biasanya begitu melihat lowongan kerja langsung mengirimkan lamaran tanpa memperhatikan apakah lowongan itu benar atau penipuan.

Bahkan saat ada tawaran kerja juga kita ternyata tidak boleh buru-buru menerimanya. Jangan sampai Anda melakukan hal di bawah ini!

1. Mengirim Resume atau CV ke Situs yang Tidak Jelas

Jika datamu mudah dicari di internet, data tersebut bisa saja dipakai untuk melakukan penipuan. Pastikan kamu mengirim resume atau CV ke situs website yang jelas dan terpercaya, serta selalu ingat media yang pernah kamu gunakan ketika mengirim lamaran kerja.

2. Mencantumkan Data Pribadi yang Tidak Relevan

Jika ada perusahaan yang meminta data pribadi, hal ini bisa membahayakan kamu. Pemberi kerja tidak memiliki kewajiban untuk mengetahui hal ini, kecuali jika data tersebut relevan untuk pertimbangan ketika menyeleksi kandidat.

Misalnya, supir truk dibutuhkan di perusahaan logistik. Perusahaan tersebut membutuhkan kandidat yang memiliki SIM BII. Maka kamu harus menyertakan setidaknya bentuk scan SIM BII tersebut sebagai bukti bahwa kamu memenuhi kualifikasi loker.

Selain itu, pastikan kamu tidak mengirim swafoto yang tengah memegang KTP atau SIM karena data tersebut dapat disalahgunakan untuk melakukan pinjaman online.

Teliti juga jika loker tersebut mengharuskan kamu untuk melengkapi data lain seperti foto dengan pose-pose tertentu, atau meminta data pribadi keluarga.

Baca juga  8 Alasan Perusahaan Perlu Menggunakan Agen Perekrutan

3. Terburu-buru Menerima Tawaran Loker

Pastikan kamu waspada dalam melihat loker dan tawaran kerja yang datang kepadamu. Jangan sampai keinginanmu untuk kerja membuat kamu lalai untuk dapat berpikir rasional.

Gaji yang mereka tawarkan mungkin memang tinggi, atau mereka menjanjikan banyak fasilitas dan proses rekrutmen yang cepat.

Namun tidak ada yang instan. Periksa kembali apa kamu bisa mempercayai perusahaan tersebut serta track record mereka, ya!

4. Membayar Tagihan yang Diberikan “Perekrut”

Dalam merekrut kandidat, tidak ada perusahaan yang mengharuskan untuk membayar. Jika kamu harus menempuh jarak jauh pun kamu akan membayar dan mengurus akomodasi secara pribadi.

Bahkan dalam beberapa kasus, akomodasi akan ditanggung oleh perusahaan sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan biaya lebih.

Jadi, jika ada yang meminta tagihan apapun jangan sampai Anda tertipu ya!

5. Menjadi Enggan untuk Mencari Kerja karena Takut Tertipu

Walaupun lowongan kerja palsu yang ada di internet memang tidak sedikit, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk patah semangat dalam mencari kerja, ya!

Banyak sekali hal yang bisa kamu lakukan untuk mencari kerja dengan aman. Cara-cara yang sudah disebutkan di atas akan membantumu.

Anda bisa baca juga: Lowongan Kerja Asli vs Lowongan Kerja Palsu, Awas Penipuan!

Demikian panduan mencari kerja aman, mungkin masih banyak hal lain yang harus diperhatikan tetapi secara garis besar semoga artikel ini sudah mewakili dan semoga bermanfaat.

Butuh Jasa Rekrutmen, Hubungi Sercin

Jika Anda membutuhkan agen perektutan, Jasa Rekrutmen, Jasa Headhunter, dan Mass Hiring yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, tidak dapat dipengaruhi (independen) serta hasilnya dapat diandalkan, silahkan hubungi Sercin: